Search

Para Single Mother yang Mandiri dan Bisa Maju Lewat Teknologi - FAJAR

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Merayakan Hari Perempuan Internasional dengan kisah para Ibu Tunggal yang manfaatkan teknologi untuk berdayakan diri, buktikan semua bisa maju.

Hal ini salah satunya melalui teknologi, Grab mampu mempersatukan dan memberdayakan jutaan perempuan luar biasa, baik itu mitra pengemudi, agen GrabKios, mitra-merchant GrabFood maupun para karyawan perempuan Grab.

Ketika ASEAN diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030, Asian Development Bank (ADB) juga memperkirakan bahwa perempuan di Asia rata-rata memiliki peluang 70% lebih kecil dibandingkan laki-laki untuk bergabung dengan angkatan kerja.

Kesenjangan gender ini tetap ada meskipun pertumbuhan ekonomi stabil, peluang mendapatkan pendidikan sudah meningkat, serta adanya keinginan untuk memperoleh pekerjaan dari sebagian besar perempuan pada usia produktif.

Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menyatakan sebagai aplikasi serba bisa yang melayani lebih dari 500 kota di Indonesia, Grab terus berkomitmen untuk mendorong lebih banyak keragaman pada angkatan kerja di Indonesia dan terus menciptakan inklusivitas.

Hal ini termasuk dengan menciptakan lebih banyak kesempatan ekonomi bagi perempuan, menyediakan layanan yang inklusif untuk membangun hidup keseharian yang lebih aman bagi semua orang, dan menjalin kemitraan strategis untuk dapat membuat perubahan.

“Di Indonesia, Grab bermitra dengan tiga lembaga untuk bisa menghadirkan teknologi yang inklusif dan aman, yakni dengan Komnas Perempuan untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang baik bagi penumpang dan mitra perempuan,”ucapnya.

Salah Seorang perempuan tangguh dan ibu tunggal yang memanfaatkan teknologi, Kristina. Ibu Tunggal asal Medan ini mampu mendobrak stigma bahwa perempuan tidak bisa mandiri. Warung yang ia dirikan sejak 1997 silam menjadi sumber pendapatan baginya dan tiga orang anaknya.

Awalnya,dia mengaku cukup kewalahan menjalankan warungnya seorang diri karena harus membagi waktu untuk mengurus anak dan belanja berbagai kebutuhan warungnya.

“Sejak memanfaatkan teknologi GrabKios, sekarang bisa menjadi lebih hemat dan juga bebas mengatur kebutuhan toko setiap kali belanja. Enggak perlu menyewa becak bermotor setiap kali mau belanja, ongkosnya bisa ditabung,”ucapnya.

Tak hanya Kristina, Ibu Tunggal asal Surabaya, Dewi juga melakukan hal yang sama. Setelah kehilangan pekerjaan sebagai tim administrasi cadangan, kini ia tidak putus asa. Bermodalkan motor ber-STNK, SIM, KK dan SKCK, Dewi mulai menjadi mitra pengemudi GrabBike 2 tahun lalu.

Dewi membuat jadwal untuk dirinya sendiri, selama hari Senin sampai Jumat, ia bekerja menjadi mitra pengemudi, sedangkan di hari Sabtu ia ambil libur yang biasanya dihabiskan dengan sang anak, sedangkan di hari Minggu, ia digunakan untuk berjualan.

Selain itu ada Lestari Hendrawati. Ibu Tunggal asal Bandung ini membuktikan bahwa kegigihan pasti berbuah manis. Ia memilih menjadi mitra pengemudi GrabCar di Mei 2017. Pendapatan juga ternyata lebih banyak di online.

“Dibilang lelah, ya lelah, tapi sebatas kaki saja. Kalau hati mah tidak. Kalau saya lelah, saya cuma satu pikirannya, saya kerja buat anak-anak. Kalau nggak narik, anak-anak dari mana makan dan minumnya. Niat dan jaga kesehatan, itu yang penting bagi saya. Teknologi benar-benar membantu setiap orang, termasuk saya,” ujar Ibu dengan empat anak ini.

Kemudahan mencari penghasilan dengan bantuan teknologi juga dirasakan Bariah (30 tahun), ibu tunggal dengan satu anak balita, pemilik warung makan Mie Aceh Jakarta di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan. Sejak menjadi mitra GrabFood, penjualannya meningkat signifikan.

“Alhamdulillah pesanan makin banyak, bisa sampai 200-300 orderan per hari.” Untuk meladeni pesanan pembeli di warungnya yang buka 24 jam, Bariah mempekerjakan 8 orang karyawan yang bekerja bergantian.

Tidak hanya melancarkan bisnisnya, Grab juga membantu kehidupan sehari-hari Bariah sebagai ibu tunggal, “Dari pulsa, token listrik, bahkan sampai bahan-bahan masakan juga bisa beli lewat Grab jadi bisa hemat waktu dan tenaga buat main sama anak. Saya juga senang jadi bisa buka lapangan pekerjaan bagi orang lain,” ucapnya.

Bulan Maret 2019, IFC merilis sebuah laporan yang memaparkan tentang bagaimana kehadiran layanan transportasi berbasis teknologi memfasilitasi perempuan untuk dapat masuk ke dalam industri transportasi.

Hampir seperempat responden perempuan yang disurvei menyatakan bahwa layanan ini telah meningkatkan rasa kemandirian mereka; dibandingkan dengan 18 persen laki-laki yang berpendapat serupa. Hal ini kemudian juga meningkatkan mobilitas sosial ekonomi mereka terutama pada ruang-ruang yang didominasi oleh laki-laki. (wis)

Let's block ads! (Why?)



"teknologi" - Google Berita
March 07, 2020 at 08:55AM
https://ift.tt/32Yziy3

Para Single Mother yang Mandiri dan Bisa Maju Lewat Teknologi - FAJAR
"teknologi" - Google Berita
https://ift.tt/2oXVZCr

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Para Single Mother yang Mandiri dan Bisa Maju Lewat Teknologi - FAJAR"

Post a Comment

Powered by Blogger.